6/recent/ticker-posts

Progeria Menyebabkan Penuaan Dini, Apa Itu? Ini Gejala dan Penyebabnya


Ekskaso Media — Progeria merupakan penyakit yang membuat pengidapnya mengalami penuaan dini. Penyakit yang tergolong langka dengan sebulan lain Hutchinson-Gilford ini belum terdeteksi ketika bayi baru saja lahir. Namun, gejalanya akan tampak ketika anak mulai memasuki usia 2 tahun.

Pada usia tersebut, beberapa gejala seperti keterlambatan tumbuh kembang, jaringan lemak yang menghilang, serta terjadi kerontokan rambut pada anak terjadi. Kondisi tersebut dapat menjadi semakin buruk seiring dengan bertambahnya usia.

Bahkan, beberapa kasus progeria berakhir dengan terjadinya serangan jantung atau stroke yang menjadi penyebab kematian oleh penyakit ini.

Rata-rata usia harapan hidup pengidap progeria adalah 15 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa pengidapnya dapat hidup lebih lama daripada angka tersebut. Di beberapa kasus, ada pasien yang mampu bertahan hidup sampai dengan 20 tahun.

Penyebab terjadinya progeria

Progeria terjadi akibat mutasi genetik pada gen Lamin A (LMNA). Fungsi dari gen yang berupa protein tersebut adalah untuk menyatukan nukleus pada sel manusia. Jika terjadi mutasi pada gen tersebut, maka akan muncul protein Lamin A yang rusak, itulah yang dinamakan dengan progerin. Ketidakstabilan nukleus yang disebabkan oleh progerin ini memicu terjadinya penuaan dini pada pengidapnya.

Mutasi genetik yang terjadi pada progeria tidak diwariskan kepada keturunan. Kemungkinannya pun juga tidak dapat diprediksi. Namun, setelah anak mendapat diagnosa bahwa dirinya mengalami progeria, penanganan harus segera dilakukan agar penuaan dini bisa diperlambat.

Selain itu, dengan menyegerakan penanganan dokter, kemungkinan buruk terjadinya komplikasi kesehatan pada bayi dapat diminimalisir.

Gejala Progeria

Gejala progeria dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebab, gejala tersebut menyasar fisik pengidapnya. Namun, penyakit ini tidak menimbulkan pengaruh terhadap anak dalam hal perkembangan motorik kasar, motorik halus, serta tingkat kecerdasan.

Beberapa hal yang bisa diamati menjadi tanda awal bahwa seorang anak mengidap penyakit progeria antara lain:

  • Lingkar kepala mengalami pembesaran yang tidak sesuai dengan ukuran normal

  • Adanya masalah kulit seperti kulit menipis, munculnya keriput, serta pengerasan seperti skleroderma

  • Rambut, bulu mata, dan alis mengalami kerontokan parah yang dapat menyebabkan terjadinya kebotakan

  • Pergerakan terbatas yang disebabkan oleh kakunya persendian

  • Mata yang terlihat lebih besar dari ukuran normal

  • Kelopak mata yang  tidak dapat tertutup secara penuh

  • Adanya lemak di bawah kulit yang hilang

  • Pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang terhambat sehingga terjadi keterlambatan

  • Pembuluh darah yang bisa dilihat secara jelas di permukaan luar kulit

  • Penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, atau aterosklerosis

  • Nada suara menjadi lebih tinggi

  • Kecilnya rahang, dagu, dan mulut yang terlihat kecill

  • Bibir yang tampak lebih tipis

  • Hidung yang terlihat tipis serta ujungnya melengkung berbentuk kait sebagaimana bentuk paruh burung.

Selain gejala-gejala di atas, beberapa kasus terjadinya progeria juga ditandai dengan beberapa kondisi lain sebagai berikut:

  • Melambatnya pertumbuhan gigi, bentuk gigi yang tidak proporsional, serta terjadi masalah gigi lainnya

  • Gangguan terhadap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tulang

  • Terjadinya dislokasi pada pinggul

  • Tidak terlihatnya tanda-tanda pubertas pada anak yang memasuki masa puber

  • Terjadi penolakan terhadap insulin

  • Timbulnya masalah pada jantung serta pembuluh darah progresif yang parah

  • Timbulnya masalah pada mata berupa katarak

  • Penumpukan plak seperti lemak, kolesterol, maupun zat-zat lain di dalam dinding pembuluh darah arteri.

Komplikasi Progeria

Jika tidak segera mendapatkan penanganan, progeria dapat menimbulkan komplikasi kesehatan. Komplikasi kesehatan yang paling sering terjadi adalah penyempitan dinding pembuluh darah arteri, atau dalam dunia medis disebut aterosklerosis.

Kondisi tersebut menjadi penyebab atas terbatasnya penyaluran nutrisi serta oksigen dari jantung ke organ-organ di dalam tubuh. Akibatnya, terjadi komplikasi yang menyebabkan masalah jantung (serangan jantung dan gagal jantung kongestif) dan otak (stroke).

Diagnosis Progeria

Beberapa tes yang biasanya menjadi metode diagnosis terhadap penyakit progeria yang dilakukan oleh dokter spesialis anak untuk memastikan diagnosis progeria antara lain sebagai berikut:

  • Melakukan pengukuran tinggi badan serta menimbang berat badan anak lalu melakukan perbandingan antara hasil pengukuran dengan grafik pertumbuhan normal pada anak seusia pengidap

  • Mengetes respons pengidap pada indra pendengaran maupun penglihatan

  • Melakukan pemeriksaan terhadap organ-organ dalam vital yang ada di dalam tubuh pengidap

  • Mengecek tekanan darah

  • Melakukan tes darah dan tes genetik untuk mengonfirmasi.

Posting Komentar

0 Komentar