6/recent/ticker-posts

Apa Itu Tiger Parenting? Ini Karakteristik dan Dampaknya kepada Anak


Ekskaso Media — Dalam hal parenting, terdapat sebuah istilah tiger parenting, apa itu? Tiger parenting merupakan satu dari sekian metode pola asuh yang digunakan orang tua untuk membesarkan anaknya. Metode satu ini masih menjadi perdebatan hingga saat ini.

Tiger parenting diperkenalkan untuk pertama kali oleh Amy Chua yang tertuang dalam bukunya yang berjudul “Battle Hymn of the Tiger Mother”. Selain merupakan penulis buku, Chua juga merupakan profesor hukum pada sebuah Universitas Yale di Amerika Serikat.

Dalam bukunya tersebut, Chua menulis mengenai pengaruh kebudayaan Cina terhadap pola asuh yang dia gunakan kepada anak-anaknya. Menurutnya, tiger parenting yang dijalaninya berdampak positif pada kesuksesan anak-anaknya.

Meskipun demikian, beberapa orang menganggap bahwa metode yang digunakan oleh Chua tersebut berpotensi menimbulkan dampak buruk pada anak. Oleh sebab itu, metode yang ditulis olehnya dalam buku tersebut mengundang perdebatan antara orang yang setuju dan tidak setuju hingga saat ini.

Pengertian Tiger Parenting

Tiger parenting adalah sebuah metode mengasuh anak dimana orang tua secara terang-terangan bersikap keras dan otoriter terhadap anaknya. Pengasuhan anak dengan metode ini terlihat kaku, menuntut sesuatu, serta tidak mendukung anak secara emosional.

Dalam buku tersebut, Chua mempunyai anggapan bahwa dirinya adalah Tiger Mom (Ibu Harimau) yang memberi pengasuhan kepada anak dengan cara melarang menonton TV, bermain game di komputer, menginap di tempat lain, berkencan, mendapatkan nilai dibawah A, serta beberapa larangan lainnya.

Pesan utama yang ingin disampaikan Chua dalam metode yang digunakannya ini adalah kewajiban tercapainya keberhasilan akademik. Walaupun dalam memperolehnya harus mengorbankan kelonggaran dan kenyamanan anak.

Meskipun bisa dibilang pengasuhan seperti itu orang tua berlaku otoriter, namun tiger parenting adalah metode yang berbeda dengan otoriter parenting. Tidak seperti otoriter parenting yang hanya bersifat negatif, tiger parenting mencakup pola asuh negatif dan positif sekaligus.

Aturan yang ketat yang diberikan kepada anak yang bersifat negatif bagi beberapa orang berjalan bersamaan dengan kehangatan dan dukungan orang tua yang bersifat positif. Dua sifat itu diberlakukan agar anaknya menjadi sukses nantinya.

Banyak Pro Kontra

Dengan adanya dua sifat pengasuhan sekaligus, metode yang dipopulerkan oleh Chua ini menuai pro dan kontra pada banyak pihak, termasuk para orang tua. Beberapa pihak ada yang memberi kecaman karena menganggap bahwa perkembangan pada anak tidak akan berjalan optimal jika orang tuanya menerapkan tiger parenting.

Beberapa orang menilai bahwa buku tersebut hanya didasarkan atas pengalaman pribadi Chua yang menjamin keberhasilan orang lain yang menerapkannya. Beda kondisi keluarga, beda pula hasil yang didapatkan nantinya. Selain itu, penelitian ilmiah yang mendukung metode ini juga belum tersedia.

Namun, beberapa orang juga menganggap bahwa kesuksesan anak-anak Chua dalam hal akademik dan hobi musik dapat dijadikan bukti bahwa tiger parenting efektif untuk dilakukan kepada anak. 

Menurut Souzan Swift, PsyD, seorang psikolog di Amerika Serikat, hal terpenting dari diterapkannya tiger parenting adalah kesuksesan yang akan didapatkan oleh anak, meskipun dia menyayangkan proses yang begitu ketat yang mungkin membuat anak takut kepada orang tuanya dan berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental anak.

Karakteristik Tiger Parenting

Beberapa hal yang menjadi karakteristik gaya pengasuhan tiger parenting, antara lain sebagai berikut:

1. Terlalu Ketat 

Pada metode asuh anak ini, orang tua lebih berfokus pada kerja keras dan mempertaruhkan keseimbangan kehidupan untuk dikorbankan demi kesuksesan di kemudian hari. Hal-hal dikorbankan adalah kelonggaran anak untuk melakukan beberapa hal yang dianggap berdampak buruk pada kesuksesannya.

2. Punya Pengharapan yang Tinggi

Orang tua yang mengasuh anaknya dengan metode tiger parenting memiliki harapan tinggi dalam hal prestasi anak. Seorang anak dituntut untuk menunjukkan upaya dan hasil terbaik mereka, khususnya dalam hal akademik, meskipun harus berdarah-darah dalam proses untuk mendapatkannya.

3. Berbasis Rasa Takut

Dalam tiger parenting, orang tua berperan sebagai puncak otoritas. Penghormatan yang dilakukan oleh anak kepada orang tuanya bersifat mutlak, sehingga anak akan diberikan ancaman emosional atau hukuman fisik jika mereka menjawab, membantah, atau menentang pendapat yang dituturkan oleh orang tua.

4. Kurangnya Ruang untuk Anak

Dalam tiger parenting, orang tua memegang kendali penuh atas kehidupan yang dijalani oleh seorang anak. Semua keputusan diatur berdasarkan persetujuan orang tuanya. Hal tersebut menyebabkan seorang anak tidak dapat melakukan pengaturan diri atau berpikiran mandiri.

Dampak Tiger Parenting pada Anak

Anak-anak yang tumbuh dengan didikan tiger parenting akan merasa hidup di lingkungan yang penuh aturan tanpa adanya cinta. Metode pengasuhan ibu mungkin akan menimbulkan beberapa dampak pada anak. Beberapa hal yang mungkin menjadi dampak tiger parenting terhadap anak antara lain:

  • Risiko kecemasan, harga diri rendah, dan  depresi yang meningkat

  • Kesulitan, bahkan tidak dapat menyesuaikan diri

  • Kesulitan untuk mengambil keputusan sendiri

  • Kesulitan untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain serta membela diri

  • Rasa takut berlebih untuk berbuat kesalahan yang bisa menjadi sebab kekecewaan orang tua

  • Risiko melukai diri sendiri dan perilaku bunuh diri akibat tekanan batin

  • Masalah atas disiplin diri yang disebabkan oleh tidak adanya pengajaran untuk bisa menetapkan batasan diri.

Posting Komentar

0 Komentar