Ekskaso Media — Pada latihan angkat beban atau kegiatan pengencangan pada otot-otot yang ada pada tubuh, istilah repetisi kerap kali muncul. Biasanya istilah ini muncul bersamaan dengan istilah set. Sebenarnya, apa, sih, repetisi itu?
Repetisi dalam olahraga adalah jumlah gerakan berulang dalam kegiatan olahraga yang dilakukan oleh olahragawan yang dihitung dalam satu set. Hitungan pada gerakan pengulangan tersebut dilakukan untuk menghitung kapan olahragawan memutuskan untuk melakukan jeda (break) pada setiap setnya.
Misalnya seorang olahragawan memutuskan untuk berolahraga dengan mengangkat dumbell agar otot bisepnya mengencang. Dia melakukan latihan tersebut dalam dua set dengan sepuluh repetisi pada setiap setnya.
Dalam contoh tersebut, dapat diartikan bahwa olahragawan tersebut melakukan latihan mengangkat dumbell sebanyak 20 kali yang dibagi menjadi dua set. Jadi, yang dia lakukan adalah mengangkat dumbell 10 kali, lalu beristirahat sejenak, lalu mengangkat dumbell 10 kali sekali lagi, lalu latihan diakhiri.
Melakukan gerakan berulang pada latihan memiliki tujuan untuk membantu olahragawan dalam mencapai tujuan yang diinginkan dari sebuah latihan. Repetisi sedikit pada bobot yang berat bertujuan untuk memperbesar otot. Sedangkan memperbanyak repetisi pada bobot ringan biasanya dilakukan untuk mengencangkan otot pada bagian tertentu.
Manfaat Melakukan Repetisi dalam Latihan
Repetisi biasanya dilakukan pada saat seseorang memutuskan untuk melakukan pelatihan terhadap kekuatan (strength) dengan memanfaatkan latihan angkat beban. Beberapa manfaat yang akan didapatkan olahragawan dengan melakukan repetisi antara lain sebagai berikut:
Memperkuat, memperkencang, serta membuat otot pada tubuh menjadi berbentuk
Mencegah osteoporosis karena kepadatan tulang meningkat
Menjadikan otot terbiasa untuk melakukan sebuah gerakan
Meminimalisir cedera dalam berolahraga maupun dalam aktivitas harian
Membantu proses pembakaran kalori di dalam tubuh guna mendapatkan berat badan ideal.
Faktor yang Memengaruhi Kemampuan Jumlah Repetisi
Tidak ada angka pasti mengenai berapa jumlah repetisi yang harus dilakukan oleh olahragawan. Sebab, masing-masing individu mempunyai batasan kemampuan yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menentukan jumlah repetisi, di antaranya sebagai berikut:
1. Rutinitas Olahraga
Seseorang yang baru memulai berolahraga tentu memiliki kemampuan jumlah repetisi yang berberbeda dengan orang yang giat dan rutin berolahraga. Semakin seseorang rutin dalam berolahraga, tentu semakin tinggi pula kemampuannya untuk menambah jumlah repetisi.
2. Kebiasaan berolahraga
Orang yang baru pertama kali berolahraga pasti berbeda dengan mereka yang sudah lebih sering. Hal ini akan mempengaruhi jumlah repetisi yang sebaiknya dilakukan.
Untuk pemula, disarankan untuk memperbaiki gerakan serta membiasakan latihan ringan terlebih dahulu dibandingkan dengan menambah jumlah repetisi. Sebab, membebani tubuh tanpa mengetahui kemampuan dapat memicu terjadinya cedera.
3. Penggunaan beban
Beban yang digunakan untuk latihan juga berpengaruh terhadap hitungan jumlah repetisi yang dilakukan. Semakin berat beban yang diangkat, tubuh semakin membutuhkan tenaga ekstra untuk mengangkatnya.
Olahragawan disarankan untuk mengurangi repetisi jika memutuskan untuk menambah beban. Hal tersebut perlu dilakukan agar otot dapat beradaptasi dengan pertambahan beban tersebut, sehingga risiko terjadinya stres dan cedera pada otot dapat diminimalisir.
Penggunaan beban juga berpengaruh pada jumlah repetisi. Bobot yang lebih berat membuat kerja otot pun makin tinggi. Hal ini akan berisiko otot mengalami stres dan cedera jika melakukan lebih banyak repetisi.
4. Durasi latihan
Jumlah repetisi dalam angkat beban sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan individu secara bertahap seiring dengan durasi latihan yang dilakukan. Hal tersebut berguna untuk membuat otot dapat beradaptasi dengan beban yang diangkat.
Pada awal latihan, sebaiknya olahragawan menggunakan repetisi rendah. Jika durasi latihan semakin lama, jumlah repetisi bisa ditambah. Saat hendak mengakhiri sesi latihan di gym, kembali kurangi repetisi supaya otot tidak stres dan kelelahan.
5. Tujuan latihan
Faktor terakhir yang dapat menjadi acuan jumlah repetisi yang digunakan adalah tujuan dari melakukan latihan tersebut. Berbeda tujuan tentu berbeda pula repetisi yang digunakan.
Beberapa atlet profesional tak jarang untuk menambah jumlah set maupun repetisi untuk mengembalikan performa terbaiknya. Namun, sebelum pertandingan dimulai, mereka menurunkan jumlahnya untuk menghindari terjadinya cedera.
Tentukan terlebih dahulu tujuan untuk melakukan latihan sebelum menentukan berapa jumlah repetisi. Dengan begitu, efisiensi latihan serta tujuan melakukan latihan dapat didapat sesuai dengan yang diinginkan.
0 Komentar