6/recent/ticker-posts

Apa Itu Pace dalam Olahraga Lari? Ini Tips untuk Meningkatkan Efisiensinya


Ekskaso Media — Setiap olahraga terdapat hitungan-hitungan tertentu yang dapat membantu atlet dalam meninjau kualitas dari olahraga yang dilakukan. Salah satunya yaitu pace dalam cabang olahraga lari. Apa sih yang dimaksud dengan pace itu?

Pace adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan oleh atlet untuk berlari dengan jarak tertentu. Biasanya, jarak yang digunakan untuk mengukur pace adalah satu kilometer atau satu mil. 

Pace dalam olahraga lari sangat penting. Sebab, dengan hitungan tersebut, Pelari menjadi tahu batasan pada kemampuannya sehingga dapat menetapkan target waktu yang diinginkan serta dapat merencanakan sebuah strategi guna mencapainya.

Umumnya, satuan waktu yang digunakan untuk menghitung pace adalah menit. Jadi, atlet lari akan berlari dalam jarak satu kilometer atau satu mil sambil menghitung waktu yang diperlukan untuk menempuh tujuan menggunakan stopwatch. Dari penghitungan tersebutlah digunakan istilah pace sebagai hasilnya.

Pentingnya Menentukan Pace Saat Berlari

Menentukan target pace saat berlari sangat diperlukan agar tujuan yang diinginkan oleh pelari dapat tercapai. Hitungan ini juga dapat membantu pelari dalam menjaga stamina yang dimilikinya serta mencegah terjadinya kelelahan dini.

Selain itu, mengetahui pace saat berolahraga lari dapat memicu peningkatan pengalaman dalam berlari. Sebab, dengan adanya pace, pelari dapat berlari secara nyaman dan efektif. 

Dengan menetapkan target pace sebelum berlari, pelari juga dapat melakukan penyesuaian terhadap kecepatan lari yang diperlukan, baik dalam latihan, maupun saat kompetisi. Dengan begitu, tujuan dalam melakukan latihan atau kemenangan dalam kompetisi dapat dicapai.

Faktor yang Memengaruhi Pace Lari

Setiap pelari tentu memiliki target pace yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sebab, ada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pace lari seorang pelari. Beberapa faktor yang memengaruhi pace antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kondisi Fisik

Setiap pelari memiliki postur dan kondisi fisik yang berbeda-beda. Kondisi fisik yang kurang prima dalam hal stamina, kesehatan, maupun berat badan tentu menjadi pengaruh atas hitungan pace yang mampu dilakukan saat berlari.

2. Pengalaman

Pelari pemula tentu memiliki kemampuan berbeda dalam olahraga berlari jika dibandingkan dengan orang yang rutin berlari. Memaksakan diri untuk terlihat berpengalaman tentu dapat meningkatkan risiko cedera saat lari. Untuk itu, penentuan pace perlu dilakukan secara bertahap.

3. Jenis Lintasan

Lintasan yang digunakan untuk berlari juga menentukan pace yang direncanakan oleh pelari, terutama jika olahraga lari tersebut dilakukan di tempat yang tidak standar. Di tempat yang datar, tentu pelari dapat mempunyai pace yang lebih unggul dibandingkan jika berlari di area perbukitan.

4. Cuaca

Faktor cuaca juga dapat mendukung maupun menghambat pelari untuk mencapai target pace yang diinginkan. Sebab, suhu dan kelembaban udara berpengaruh pada efisiensi dan efektivitas tubuh pelari.

Cara Menghitung Pace Lari

Untuk dapat melakukan penghitungan terhadap pace lari, dibutuhkan penghitungan terhadap waktu total dan jarak tempuh yang digunakan untuk berlari. Rumus dasar yang digunakan untuk menentukan pace adalah waktu total dibagi dengan jarak tempuh.

Sebagai contoh, misalnya seorang pelari dapat menyelesaikan lari dengan jarak tempuh 5 kilometer dalam waktu 25 menit. Maka, didapatkan hasil bahwa pace dari pelari tersebut adalah 5 menit per kilometernya. Selain menghitung secara manual, penggunaan smartwatch atau aplikasi lari pada ponsel juga dapat dilakukan untuk menghitung pace lari.

Perbedaan Pace untuk Berbagai Jenis Lari

Berbeda jenis lari yang dilakukan, tentu berbeda pula target pace yang disarankan untuk diterapkan. Pada lari jarak pendek biasanya pelari dapat merencanakan Pace yang lebih cepat dibandingkan dengan lari jarak jauh seperti maraton. Umumnya, pelari maraton berlari pada pace rendah untuk menjaga daya tahan tubuhnya.

Setiap jenis lari memiliki kebutuhan pace yang berbeda-beda yang didasarkan pada tujuan dan karakteristik acaranya. Untuk itu, penting bagi pelari untuk menentukan terlebih dahulu jenis lari apa yang hendak dilakukan, disusul dengan penentuan target pace lari yang direncanakan.

Tips Meningkatkan Pace Lari agar Efektif

Untuk meningkatkan efektivitas pace lari, terdapat cara-cara tertentu yang bisa dilakukan oleh pelari. Beberapa cara meningkatkan pace lari adalah sebagai berikut:

1. Latihan Interval

Latihan ini dapat membantu pelari untuk bisa mendapatkan peningkatan dalam hal kecepatan berlari. Kecepatan diperlukan untuk dapat melakukan sprint dalam kurun waktu tertentu sehingga dapat meningkatkan pace lari.

2. Penguatan Otot

Peningkatan pada kekuatan otot, terutama pada kaki, dapat membuat efisiensi mengalami peningkatan. Dengan begitu, pace lari yang dilakukan pelari menjadi lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang jarang melakukan penguatan otot.

3. Menjaga Pola Makan yang Baik

Pola makan yang baik digabung dengan pilihan makanan yang menyehatkan dapat berkolaborasi untuk membantu meningkatkan performa dalam berlari. Peningkatan performa inilah yang akan meningkatkan efisiensi pace saat berlari.

4. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup dan teratur juga tidak kalah penting untuk dilakukan agar efisiensi pace saat berlari bisa didapatkan. Latihan yang dilakukan terus menerus tanpa adanya istirahat juga memantik masalah kesehatan pada pelari.

Posting Komentar

0 Komentar