Ekskaso Media — Salah satu teknik yang diterapkan di dunia seni adalah kolase. Melalui istilah satu ini, seniman dapat menyalurkan ide dan emosinya melalui interaksi visual yang menarik. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan kolase dalam seni?
Kolase adalah sebuah teknik yang digunakan dalam dunia seni dengan melakukan penggabungan terhadap beberapa apa elemen visual ke dalam suatu karya tunggal. Gabungan elemen tersebut meliputi gambar, kertas, kain serta objek lainnya yang melekat pada permukaan karya.
Penerapan metode satu ini memberikan kewenangan pada seniman agar dapat berekspresi dan berinovasi secara bebas. Hal tersebut memungkinkan seorang seniman untuk melakukan eksplorasi kombinasi tidak terbatas pada karya yang dibuatnya.
Kolase bukan hanya persoalan mengenai teknik menyusun gambar saja. Melainkan, di dalamnya juga terdapat sebuah metode dalam berkomunikasi mengenai ide dan emosi seniman dalam bentuk interaksi visual.
Definisi Kolase dalam Seni
Kolase adalah metode yang digunakan dalam seni untuk menggabungkan berbagai macam bahan untuk dapat bisa menciptakan karya baru. Secara bahasa, kata “kolase” diserap dari bahasa Prancis “coller” yang mempunyai arti ‘melekat’.
Teknik ini diterapkan di berbagai macam karya seni, mulai dari lukisan sampai dengan seni digital. Seniman yang menggunakan teknik kolase melakukan penggabungan atas beberapa elemen yang awalnya terlihat berbeda menjadi satu sehingga tercipta sebuah narasi baru.
Dengan adanya metode ini, kompleksitas pengalaman manusia serta sosial dapat diperlihatkan dalam sebuah karya seni yang memanjakan mata. Sebab, elemen yang digabungkan dapat berupa apapun tanpa adanya batasan tertentu, atau tidak terbatas.
Sejarah dan Perkembangan Kolase
Teknik kolase pertama kali digunakan di Cina, yakni sekitar abad ke-10. Saat itu, para seniman di sana melakukan eksperimen dengan merekatkan sebuah kertas dalam menciptakan sebuah lukisan. Hal tersebut adalah teknik kolase pada awal kemunculannya.
Namun, kolase modern yang dikenal dalam dunia seni saat ini baru mulai dikembangkan pada abad ke-20. Pelopornya adalah dua orang seniman, yakni Pablo Picasso dan Georges Braque. Mereka adalah orang yang pertama kali menggunakan kolase sebagai bagian dari kubisme.
Sejak saat itu, kolase dalam dunia seni mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu, serta banyak aliran seni yang mulai mengadopsi teknik ini. Tentu, perkembangan ini membawa dampak pergeseran budaya dan sosial yang digambarkan dengan kolase sebagai mediumnya.
Teknik dan Bahan dalam Pembuatan Kolase
Dalam pembuatan kolase, teknik dan pemilihan bahan yang dipakai perlu ditentukan terlebih dahulu. Penentuan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan artistik yang diinginkan pembuat karya.
Beberapa teknik yang biasanya digunakan oleh seniman dalam membuat kolase antara lain pemotongan, penempelan, serta pencampuran media. Sedangkan bahan yang bisa digunakan sangat bervariasi, misalnya kertas berwarna, majalan, foto, dan bahan tekstil.
Dalam membuat kolase, seniman diberikan kebebasan untuk membuat karya, seperti misalnya bereksperimen terhadap tekstur dan warna yang dipilih. Seniman juga diperbolehkan untuk melakukan kombinasi antara teknik kolase dengan seni lukis atau grafis agar tercipta karya dengan efek yang lebih dinamis.
Contoh Karya Kolase Terkenal
Ada beberapa jejak karya kolase yang dikenal luas oleh dunia. Salah satunya adalah karya Pablo Picasso yang diberi judul “Still Life with Chair Caning”. Karya tersebut dianggap oleh para penikmat seni sebagai karya kolase pertama yang pernah dibuat. Karya ini menggabungkan gambar kursi dengan elemen lukisan. Karya tersebut mengakibatkan terciptanya dimensi baru dalam dunia seni.
Selain itu, terdapat karya kolase lain yang dibuat oleh seniman bernama Hannah Höch yang karyanya dikenal dalam menyoroti isu gender dan masyarakat secara provokatif. Karya satu ini menjadi contoh bahwa kolase bukan hanya sebagai karya yang hanya bisa dinikmati saja, melainkan sangat bisa digunakan untuk menyampaikan komentar sosial mengenai suatu kondisi tertentu.
Peran Kolase dalam Seni Kontemporer
Dalam seni kontemporer, kolase memain peran penting, yakni untuk melakukan eksplorasi terhadap tema identitas dan budaya yang berkembang di masyarakat. Teknik ini banyak dimanfaatkan oleh seniman modern untuk mengajukan pertanyaan mengenai narasi tradisional atau aturan pada pengalaman yang sifatnya multikultural.
Kolase memberikan ruang secara penuh kepada seniman untuk melakukan eksperimen terhadap bentuk dan makna dalam sebuah karya. Hal tersebut menjadikannya sebagai alat yang kuat untuk menunjukkan ekspresi seniman dalam membuat sebuah karya.
Teknik ini juga fleksibel terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Akibatnya, kolase dapat diterapkan pada seni yang berformat digital. Tentu, hal tersebut membuat kemungkinan kreativitas pada seniman di dunia seni semakin berkembang.
Pengaruh Kolase terhadap Seniman Modern
Kolase memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap seniman modern. Sebab, teknik ini memberikan kebebasan inovasi dalam membuat sebuah karya seni. Banyak seniman yang menganggap bahwa teknik ini adalah pembatas antara seni tradisional dengan seni modern.
Kolase juga memungkinkan seniman untuk menciptakan perspektif baru dengan penggabungan beberapa elemen visual yang memanjakan mata peminat karya seni. Seperti misalnya karya buatan Romare Bearden dan David Hockey yang mampu menyampaikan cerita kompleks hanya dengan penggunaan teknik kolase saat membuat karya.
Adanya teknik kolase di dunia seni menjadikan pilihan metode kreatif yang dapat digunakan saat membuat karya. Dengan begitu, perkembangan di dunia seni terjadi dan menarik penikmat baru yang mungkin sebelumnya acuh terhadap karya seni.
0 Komentar